Sejarah Ki Anjing Jangkung di Indramayu

Ki Anjing Jangkung adalah punggawa dalem dari Prabu Geusan Ulun penguasa Kerajaan Sumedang Larang pertama tahun 1585-an. Dalam naskah kuno Dermayu, terdapat catatan sejarah tentang Ki Anjing Jangkung ini.

Ki Anjing Jangkung berasal dari Kerajaan Sumedang Larang dan bisa dikatakan sebagai perwira perangnya Sumedang, yang mana saat itu Kerajaan Sumedang Larang terlibat dalam peperangan dengan Kasuhunan Pakungwati (Cirebon) sekitar tahun 1588-an.

Peperangan itu berawal dari kisah cinta seorang Ratu Harisbaya dengan Prabu Geusan Ulun, keduanya telah menjalin tali asmara sejak berada di Kerajaan Pajang, yang mana Ratu Harisbaya, Prabu Geusan Ulun dan Pangeran Arifin bersama-sama menimbah ilmu kepemerintahan kepada Jaka Tingkir atau Pangeran Hadiwijaya.

Di Kerajaan Pajang, Prabu Geusan Ulun menjalin tali asmara dengan Ratu Harisbaya asal daerah Madura, namun kisah cinta mereka terhalang akibat Ratu Harisbaya dipaksa oleh Orang Tuanya untuk menjadi istri ke dua Pangeran Arifin Cirebon.

Setelah Ratu Harisbaya menikah dengan Pangeran Arifin dan menjadi istri ke dua, dia melarikan diri ke Sumedang Larang untuk bertemu Prabu Geusan Ulun. Disana Prabu Geusan Ulun dan Ratu Harisbaya menikah, namun Pangeran Arifin Cirebon tidak menerima, bahwa istri ke duanya itu telah melakukan perselingkuhan dan menikah dengan Prabu Geusan Ulun.

Dari hal masalah tersebut, Kerajaan Sumedang Larang berada dalam masa kelam, yang mana kedua Kerajaan itu dilanda peperangan dan berimbas pada rakyat Sumedang yang berhamburan mencari tempat selamat ke berbagai daerah.

Beberapa keluarga dari Sumedang Larang termasuk Ki Jangkung melarikan diri ke Kerajaan Dermayu untuk berlindung dari perang tersebut, namun Ki Anjing Jangkung berhasil dikejar oleh Pasukan Cirebon sampai ke Dermayu dan di Desa Kiyai Ajaran atau Kiajaran, bahwa Ki Anjing Jangkung wafat oleh Pasukan Cirebon, akan tetapi beberapa penduduk asal Sumedang Larang yang bersembunyi di beberapa desa di Dermayu berhasil selamat dari kejaran pasukan Cirebon.

Hal itu mengapa terdapat desa Sunda di Indramayu, bahwa mereka melarikan diri dari Kerajaan Sumedang Larang ke Kerajaan Dermayu pada masa kepemerintahan Sultan Syah Werdhinata atau Wiralodra ke IV di Dermayu tahun 1588-an.


Sumber Referensi : 

Kearsipan Indramayu

Lebih baru Lebih lama